Jumat, 04 Maret 2011

Konseling Spiritual


PENDEKATAN KONSELING SPIRITUAL
1.  Pengertian Kecerdasan Spiritual
            Danah Zohar mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kemampuan manusia untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai-nilai hidup. Bukan hanya dalam horison teoritis-spekulatif, melainkan dalam tataran perilaku konkrit, yaitu dalam hamparan tantangan nyata hidup sehari-hari. Hal itu misalnya ditunjukkan dengan  pertanyaan-pertanyaan kritis: Mengapa saya hidup?  Apa makna hidup saya?  Kepandaian saya?  Keterampilan saya?  Kesehatan saya?  Kegagahan atau kecantikan saya?  Kedudukan saya?  Kesuksesan saya?  Penderitaan saya?  Kegagalan saya? Apakah hidup saya sunggguh-sungguh berharga? 
            Dengan pertanyaan-pertanyaan kritis ini dimaksudkan bahwa kecerdasan spiritual merupakan kemampuan yang dengan itu manusia tergugah untuk menemukan panggilan hidupnya yang sejati. Kecerdasan spiritual adalah kemampuan yang meniscayakan  manusia untuk menemukan dan menghayati apa yang esensial dan eksistensial dalam hidupnya, yaitu sebuah makna yang mendalam, yang dapat mengatasi rasa nyeri, sakit, derita, dan maut sekalipun. Dengan demikian kecerdasan spiritual juga berarti kemampuan yang dengannya manusia tidak hanya terpaku pada apa yang ada, melainkan manusia memiliki disposisi batin yang kreatif dan terbuka pada nilai-nilai tertentu yang lebih mendasar, baik dalam hubungannya dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan lingkungan hidup, dan dengan Tuhan.
            Akhirnya  lebih dari sekedar kesadaran dan keterbukaan yang bertalian dengan dimensi personal, sosial dan kosmis kecerdasan spiritual merupakan kemampuan yang dengannya mata manusia terbuka akan kehadiran prinsip utama yang mengutuhkan hidupnya, yaitu Tuhan.  Inilah sebenarnya inti dari kecerdasan spiritual.  Dalam hidup manusia kecerdasan spiritual menampilkan diri sebagai kemampuan yang melalui pemahaman akan dirinya, sesamanya, dan dunianya manusia sampai pada kesadaran “integratif” dan “kontekstual” akan kehadiran Pribadi Yang Mahabesar, yang mengatasi sesama, alam semesta, dan dirinya, tetapi juga yang sekaligus meresapi sesama, seluruh alam semesta, dan dirinya. Itu berarti bahwa makna dan nilai yang dirujuk oleh kecerdasan spiritual pertama-tama adalah sebuah pengintegrasian antara refleksi dan aksi; perkawinan antara apa yang dikontemplasikan dengan apa yang aktual; kesatuan antara credo dan sikap hidup sehari-hari. Dengan kata lain corak disposisi yang menjadi kriteria kecerdasan spiritual adalah corak disposisi manusia yang bertanggung jawab pada hidupnya, dan bukan manusia yang melarikan diri dari kehidupan konkritnya. Juga manusia yang semakin berdedikasi pada kebahagiaan sesamanya dan pembangunan lingkungan hidupnya.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar